Tapanuli Utara – Interpolpost.com – Pelaksanaan program pemberian makanan tambahan untuk mencegah stunting yang diprakarsai oleh Kepala Desa Hutaraja Mangappu Nababan pada Rabu, 9 Juli 2025, mendapat sorotan dari masyarakat setempat.
Warga mengeluhkan bahwa makanan tambahan yang diberikan tidak mengandung daging dan susu, melainkan hanya terdiri dari dua jenis buah-buahan, yaitu apel dan jeruk, telur, kacang ijo, serta gula merah.
Kondisi ini dinilai kurang layak dan tidak mencukupi kebutuhan gizi anak-anak yang menjadi sasaran program.
PS, salah satu orang tua penerima manfaat program, menyampaikan bahwa pemberian makanan tambahan tahun ini tidak memenuhi unsur kecukupan gizi bagi anak-anak, berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Tahun lalu, makanan tambahan untuk anak-anak yang mengalami stunting masih mencakup daging sapi, namun sekarang sudah tidak ada lagi. Padahal, anggaran dari pemerintah cukup besar. Kemana dana itu dialokasikan? Selain itu, besaran alokasi anggaran yang digunakan untuk program ini juga dinilai tidak transparan,” ujarnya.
Masyarakat berharap pengelolaan dana desa yang dialokasikan untuk program ini dapat dilakukan secara terbuka dan akuntabel, sehingga penggunaan anggaran dapat dipastikan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan.
Lebih lanjut, warga juga mendesak pihak terkait untuk turun tangan melakukan audit terhadap penggunaan anggaran dana desa guna memastikan transparansi dan akuntabilitas program tersebut.
Wartawan media ini telah mencoba mengonfirmasi Kepala Desa Hutaraja Mangappu Nababan, namun hingga saat ini belum ada keterangan resmi terkait keluhan tersebut. Masyarakat berharap adanya klarifikasi dan perbaikan agar program dapat berjalan sesuai tujuan dan memberikan manfaat nyata bagi kesehatan anak-anak di desa.
Kabiro: Behalker Situmeang
