Tangerang Selatan, Interpolpost.com – Sebagai salah satu alumni yang membawa nama baik Sekolah Tinggi Teologi Kalimantan (STT Kalimantan), Yustinus Hura terus menunjukkan kontribusi nyata di gereja maupun di dunia hukum. Lulus dari Program Sarjana Teologi pada tahun 2014, Yustinus kini dikenal sebagai figur profesional yang memiliki perpaduan kuat antara integritas pelayanan dan kompetensi hukum.
Saat ini, YUSTINUS HURA, S.Th., S.H., M.H., CMLE., CPCL., CPLA. menjabat sebagai Founder LogikaHukum.com serta Senior Partner di MA & Partners Law Firm. Setelah menyelesaikan pendidikan teologi, ia melanjutkan studi hukum di Universitas Pamulang (UNPAM) dan meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) serta Magister Hukum (M.H.) di bidang Hukum Bisnis.
Yustinus yang resmi terdaftar sebagai Advokat IKATAN ADVOKAT INDONESIA (IKADIN) dan Anggota Dewan Hukum Siber Indonesia (DHSI), terus mengembangkan kompetensinya melalui berbagai sertifikasi profesional bergengsi, antara lain:
- Certified Medical Law & Ethic (CMLE)
- Certified Practitioner of Cyber Law (CPCL)
- Certified Professional Legal Auditor (CPLA)
- Bimtek Pengujian Undang-Undang di Mahkamah Konstitusi dan lain-lain.
Dengan bekal kemampuan tersebut, ia telah menangani beragam perkara di dalam dan di luar pengadilan serta mendampingi klien dalam isu-isu hukum yang kompleks. Tidak hanya berpraktik, ia juga aktif menulis dan berbagi pengetahuan melalui artikel hukum, termasuk buku karyanya yang berjudul “Merek, Itikad Tidak Baik dan Perlindungan Hukumnya (Dibalik Kasus Pembatalan Merek Terdaftar di Indonesia)” dan beberapa Jurnal dan Artikel Hukum.
Kesan untuk Almamater
Dalam wawancaranya, Yustinus menyampaikan bahwa STT Kalimantan memiliki peran besar dalam pembentukan karakter dan prinsip hidupnya.
“STT Kalimantan bukan hanya tempat saya belajar teologi, tetapi tempat saya ditempa dan dibentuk. Nilai-nilai pelayanan, integritas, dan disiplin yang saya terima di kampus ini menjadi fondasi yang terus saya bawa dalam dunia hukum maupun dalam pelayanan,” ungkapnya.
Ia mengakui bahwa pendidikan teologi membantunya memiliki perspektif yang lebih holistik, terutama ketika menghadapi persoalan kemanusiaan dalam berbagai kasus hukum.
“Belajar teologi membuat saya melihat sisi manusia lebih dalam. Itu membantu saya menjadi advokat yang bukan hanya memahami hukum, tetapi juga memahami nilai dan nurani,” tambahnya.
Harapan Yustinus untuk STT Kalimantan
Yustinus juga menyampaikan harapannya agar STT Kalimantan semakin maju dan adaptif dengan perkembangan zaman.
“Saya berharap STT Kalimantan terus memperkuat kualitas akademik dan memperluas kerja sama, baik dengan lembaga nasional maupun internasional. Dunia pelayanan berubah sangat cepat, dan STT Kalimantan punya potensi besar untuk menjadi pusat pendidikan teologi yang unggul di Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, ia berharap hubungan antara kampus dan alumni terus dipererat.
“Alumni adalah aset besar. Saya berharap jaringan alumni STT Kalimantan semakin aktif, saling mendukung, dan turut berkontribusi dalam membangun kampus yang kita banggakan bersama.”
Dengan perpaduan pendidikan teologi dan keahlian hukum yang ia miliki, Yustinus Hura menjadi contoh konkret alumni STT Kalimantan yang berhasil membawa dampak positif bagi gereja, masyarakat, dan dunia profesional. Kiprahnya membuka ruang inspirasi bagi generasi baru yang ingin melayani sekaligus berkontribusi di berbagai sektor kehidupan. (Tim Redaksi)
